Laporan Observasi Pasar Pakong Kebupaten Pamekasan

 

LAPORAN OBSERVASI PASAR PAKONG KEBUPATEN PAMEKASAN



 


Disusun oleh :

Fahrur Rosi (20211553004)

Email : fahrurrosii118@gmail.com


Dosen Pengampun : Arin Setiyawat,M.A.


JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2021/2022

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

   Di era reformasi, ditengah Bangsa Indonesia yang terus melakukan perubahan dan pembangunan di segala bidang. Nasib pasar tradisional masih merana.  Keberadaan pasar tradisional terdesak dengan munculnya pasar modern seperti mal dan minimarket yang berkembang pesat. Oleh karena itu, Observasi ini kami lakukan di pasar tradisional agar kita mengetahui bagaimana proses jual beli dipasar tradisional.

   Pengertian pasar sendiri adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang mana akan melakukan transaksi barang ataupun jasa. Sedangkan untuk pemasaran sendiri adalah sebuah proses sosial dan manejerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok untuk memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka. Kegiatan transaksi ini adalah proses penjualan, yaitu suatu kegiatan menukarkan barang atau jasa sesuai dengan nilainya dan kebutuhan kita. Saat melakukan transaksi ini, terjadi kegiatan jual beli yang melibatkan anda sebagai pembeli dengan orang lain sebagai penjual yang memiliki produk ataupun jasa.

   Kebutuhan dalam ilmu ekonomi menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan pemenuh kebutuhan hidup. Adapun keinginan merupakan hasrat yang tumbuh dalam diri atau benak seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

 

 

 

B.      Waktu Dan Tempat

 

·         Tempat  : Pasar Pakong

               Jl. Pasar Pakong, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur 69352

 

·         Tanggal  : 15 Januari 2022

 

·         Waktu    : 08:00

 

 

C.      Tujuan Dan Manfaat

·         Tujuan

Tujuan Penlisan laporan ini adalah untuk mengetahui :

1.      Pola Interaksi di Pasar Barang

2.      Tingkah laku Pembeli dan Penjual

3.      Peran pasar bagi para pedagang itu sendiri dan masyarakat

4.      Informasi Tentang Pedagang

 

·         Manfaat

1.      Mengetahui Pola Interaksi di pasar barang

2.      Memperluas Wawasan dan pengetahuan tentang pasar

3.      Memberikan Gambaran mengenai tingkah laku penjual maupun pembeli.




 BAB II

PEMBAHASAN



A. Landasan Teori


   Sudah Sejak Lama Pasar Tradisional memegang peranan penting dalam menggerakan ekonomi rakyat diseluruh negeri. Pada Zaman penjajahan belanda, hampir diseluruh pelosok negeri ini, pasar-pasar tradisional dibangun dengan arsitektur yang baik, ruang terbuka yang luas, estetis dan sangat sesuai dengan kebutuhan.

 

   Fungsi penting pasar tradisional selain sebagai muara dari produk-produk rakyat disekitarnya juga merupakan lapangan kerja yang sangat berarti bagi masyarakat.

Pasar lahir dari keinginan beberapa orang untuk memperoleh bahan kebutuhan. Pada mulanya transaksi di pasar dilakukan dengan tukar-menukar barang yang dimiliki dengan barang yang di kehendaki.  Tadinya, pertukaran terjadi disembarang tempat. Lama kelamaan terbentuklah kesepakatan untuk menentukan suatu lokasi menjadi pusat barter. Perkembangan berikutnya transaksi dilakukan dengan mata uang dengan nilai tertentu sehingga masyarakat yang tidak memiliki barang pun bisa membeli kebutuhannya.

 

   Pasar begitu akrab dengan kehidupan masyarakat, baik di kota maupun di desa. Di pasar kita bisa berbelanja Psayuran,daging,sembilan kebutuhan pook, bumbu dapur, buah-buahan, pakaian, barang,  Perhiasan /Emas, alat – alat Elektronik,kelontong, dan sebagainya. Di indonesia saat ini ada kurang lebih 13.450 pasar tradisional yang mampu menampung sekitar 13 juta pedagangan kios dan lebih dari 9 juta pedagang yang berstatus pedagang kaki lima (APPKASI, 2003). Meski begitu, ternyata tidak sampai 10 persen di antaranya yang terkelola dengan baik. Bahkan banyak di antara pasar tradisional tersebut yang kini mati , padahal dibangun dengan investasi miliaran rupiah.

 

   Pasar Tradisional selama ini identik dengan tempat yang kumuh, semrawut, becek, bau, dan sumpek. Bukan itu saja , pasar tradisional selalu diwarnai dengan kemacetan dan banyaknya aksi  pencopetan, beda dengan toko – toko seperti Pedagang Perhiasan/ Emas, alat – alat elektronik dan sebagainya. Yang ada di pasar. Pasar Tradisional sebenernya menawarkan banyak kelebihan. Selain harganya yang diberikan lebih murah, berbagai kebutuhan di pasar tradisional masih bisa ditawar. Hal ini sangat cocok dengan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah, yang selalu ingin mencari barang atau kebutuhan dengan harga serendah-rendahnya, meskipun dengan kualitas yang relatif miring dibanding dengan supermarket atau mal.

 

      B.  Metode Pengamatan

  • Teknik Pengamatan 
  Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk pengamatan dan hasil wawancara.
Pasar yang saya kunjungi adalah Pasar Pakong. Pasar ini juga termasuk kedalam Pasar Tradisional karena pasar ini masih menggunakan cara tradisional untuk bertransaksi. Observasi ini dilakukan di Pasar Pakong di daerah Jl. Pakong, Kebupaten Pamekasan, Jawa Timur 69352. Waktu Observasi dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2022.

  Berdasarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan yaitu wawancara dengan Pedagang (Mas Rizqi dan Ayahnya) dan Pembeli (Ibu Sari) , Pasar Pakong ini digunakan untuk mata pencaharian mereka dalam memenuhi kehidupan hidup. Sedangkan untuk para pembeli maupun masyarakat, pasar ini menjadi tempat dimana bisa membeli Perhiasan maupun barang – barang lain-nya.

C.   Hasil Pengamatan

 

   Observasi pasar dimulai pukul 08.00 WIB. Ketika saya memasuki Pasar Pakong berbagai macam pedagang dapat kita temui. Namun pada observasi saya kali ini , saya lebih memfokuskan pada Toko Perhiasan dan barang – barang lainya. Toko Perehiasan dan barang – barang  yang akan saya tuju adalah Toko yang ada di pasar pakong dengan pemilik  Mas Rizqi  yang  kurang  Lebih 3 Tahun sudah berjualan di Pasar Pakong.
   Pada saat itu saya mengamati bahwasannya Toko (Mas Rizqi) sedang berinteraksi dengan Pembeli (Ibu Sari) yang di bantu ayahnya. Mas Rizqi merupakan salah satu Pedagang  Perhiasan  dan barang – barang lainya seperti Lemari, baju dan boneka, yang Tokonya sangat ramai dikerumuni pembeli, tentu pada saat itu Mas Rizqi dibantu oleh Ayah nya berjualan Perhiasan dan barang – barang lainya. Saya mengamati bahwasannya Mas Rizqi dan Ayahnya bekerja sama untuk melayani pembeli (Ibu Sari). Setelah Pembeli itu memilih Perhiasan apa saja yang di butuhkan, Ayah Mas Rizqi  Memberi harga perhiasan yang ingin  dibeli oleh Ibu Sari dan ternyata harga perhiasan pada saat itu harga Anting Mas / Mas kuning 770.000 yang Ibu Sari inginkan.Dan disini tidak ada penawaran yang diminta oleh pembeli.


   Pedagang memberikan bungkusan yang berisi Perhiasan itu kepada si pembeli, dan si pembeli membayar dengan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompet yang dibawanya.
   Di satu waktu juga masih ada banyak pembeli yang ingin membeli Perhiasan dan barang barang – barang  di toko Mas Rizqi. Untuk  penghasilan  Toko  Mas Rizqi dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp. 2.000.000 atau lebih. Untuk Stock Barang – barang dan perhiasan Mas Rizqi memilih pergi ke tempat langgan-nya untuk membeliPerhiasan dan barang – barang lain nya  yang akan dijual kembali oleh Mas Rizqi.





TOKO MAS RIZQI

   Untuk  strategi pemasaran maupun penjualan yang dilakukan Mas Rizqi supaya menarik minat pembeli adalah dengan cara memperbanyak macam-macam Perhiasan dan barang- barang lainya, karena menurut Mas Rizqi semakin banyak macam-macam Perhiasan dan barang – barang  akan semakin banyak pilihan yang akan dipilih oleh Pembeli maupun Konsuen. Yang kedua Mas Rizqi juga mengatakan bahwasannya jika ingin menarik minat Pembeli kita harus berdagang Perhiasan maupun barang – barang yang unik. Maksud dari unik adalah yang jarang ada di pasar tradisional, Seperti Perhiasan yang jarang ada di toko – toko lain dan barang – barang langka.

   Cara pelayanan Mas Rizqi dan ayahnya supaya dagangan nya laris yaitu Mas Rizqi dan sang ayah selalu menata Perhiasan dan barang – barang nya itu dengan rapi dan melayani dengan ramah. Ketika tidak ada pembeli, Mas Rizqi dan Ayah nya akan menata dagangannya agar lebih terlihat menarik dan pedagang terkadang ada juga yang saling berinteraksi dengan sesama pedagang itu sendiri. 

    Kemudian tingkah laku pembeli menurut pengamatan saya akan membeli barang sesuai dengan kebutuhan yang mereka perlukan namun terlebih dahulu pembeli terlebih dahulu melihat – lihat Perhiasan maupun barang – barang yang akan dibeli itu bagus atau tidak. Apabila telah menemukan Perhiasan maupun barang – barang  yang di inginkan pembeli akan melakukan penawaran sehingga menghasilkan tingkat harga yang di inginkan atau mecapai kesepakatan bersama. Tapi ada juga yang tidak menawar alias langsung sepakat dengan harga yang ditawarkan.


   Di pasar Pakong ini Mas Rizqi memulai jualan yaitu dimulai jam 07:00 dan selesai sekitar jam 16  Sore. Mas Rizqi mengatakan jika terjadi kenaikan barang sewaktu – waktu maka harga Jual  juga akan dinaikkan. Mas Rizqi dan Ayah nya memulai usaha ini juga tidak pernah memakai tenaga kerja lain (Buruh Upah) bahkan warung yang dipakai untuk menghidupi kesehariannya Keluarga Mas Rizqi ternyata adalah Toko kepunyaan sendiri dan tidak menyewa. Modal yang diperlukan untuk memulai usaha berjualan Perhiasan dan barang – barang  ini juga dengan Uangnya sendiri.

   Yang namanya orang berdagang pasti juga pernah mengalami kerugian tetapi Mas Rizqi dan Ayah nya selalu terus Optimis dalam melakukan usaha ini.

 


IBU SARI (PEMBELI)

   Untuk Pembeli (Ibu Sari) mereka rata-rata berpendapat bahwasannya membeli perhiasan maupun barang – barang di toko dipasar Tradisional itu lebih enak karena mereka mengatakan harga dipasar tradisional bisa ditawar, sedangkan untuk dipasar modern harga tidak bisa ditawar. Alasan yang kedua adalah Rumah Ibu Sari itu sendiri tidak jauh dari Pasar Pakong sehingga Ibu Sari lebih senang membeli perhiasan di pasar Tradisonal.

   Lalu Ibu Sari juga mengatakan bahwasannya jika barang – barang ini naik, beliau akan tetap membeli karena harganya perhiasan dan barang – barang di sini harganya bisa di tawar ketimbang di pasar modern. Ibu Sari berharap Pasar Tradisional akan semakin diperhatikan lagi untuk kebersihannya, karena kalau tempatnya bersih dan nyaman belanja juga akan lebih enak.

 D.    Draft Pertayaan Wawancara

  • Pertanyaan 

1.      Nama penjual ?
2.      Sejak kapan berjualan Perhiasan/Emas ?
3.      Penghasilan dalam Sehari ?
4.      Modal pertama untuk Berjualan ?
5.      Dimana membeli sayuran yang akan dijual kembali ?
6.      Apakah pernah merasa rugi ?
7.      Suka Duka dalam Berjualan ?
8.      Berdagang dari jam berapa sampai jam berapa ?
9.      Cara menarik perhatian pembeli ?
10.  Bagimana jika terjadi kenaikan barang dagangan sewaktu-waktu ?
11.  Apakah pernah menyewa tenaga kerja (Buruh) ?

12.  Untuk tempatnya menyewa apa milik sendiri ?


 

  • Pembeli
1.      Nama pembeli ?
2.      Kenapa lebih memilih berbelanja dipasar Tradisional ketimbang Pasar Modern ?
3.      Jikalau harga Perhiasan/Emas melonjak tinggi bagaiaman pendapat Ibu ?
4.      Uang yang ibu bawa ketika berbelanja ?
5.      Saran ibu untuk memajukan Pasar Tradisional ?


 

 

 

 

BAB III

PENUTUP


  Kesimpulan


  Setelah saya melakukan observasi di pasar Pakong, ternyata dalam berdagang haruslah membaca situasi pasar dan harus mampu menganalisa pasar. Selain itu kita juga harus sudah mensiasati jikalau nantinya akan ada kerugian yang terjadi. Rasa optimis yang selalu diterpakan oleh pedang (Mas Rizqi dan Ayahnya) bisa menjadi Inspirasi bagi kita.
   Peranan pasar Tradisional juga sangatlah penting dan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing dari para pedagang maupun Pembeli.

 

 

 

 

 

 




 






 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel TPKI - Pola Perilaku Komsumsi Islam Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Dilihat Dari Tingkat Religiusitas